Good News

 SediaQQ

Senin, 28 Oktober 2019

Memperkosa Saskia Si Seketaris Sexy

Memperkosa Saskia Si Seketaris Sexy
Memperkosa Saskia Si Seketaris Sexy

Saskia, yang biasa dipanggil Sasa, seorang wanita cantik berusia 25 tahun. Sasa bekerja disalah satu perusahaan pariwisata yang cukup terkenal sebagai sekretaris. Tubuh Sasa cukup sintal dan berisi, didukung dengan sepasang gunung kembar berukuran 36B serta wajah yang cantik, membuat setiap pria pasti meliriknya, setiap kali ia berjalan.

Seperti biasa setiap hari Sasa pergi ke kantornya di bilangan Roxi Mas, yang tanpa disadarinya ia dibuntuti sekelompok pemuda iseng yang hendak menculiknya. Sudah beberapa hari para pemuda itu mempelajari kebiasaan Sasa pergi dan pulang kantor. Dan hari itu mereka sudah menyusun rencana yang matang untuk menculik Sasa. Tiba-tiba dijalan yang sepi taksi yang ditumpangi Sasa dicegat secara tiba-tiba, dan sambil mengancam sopir taksinya, mereka langsung menyeret Sasa masuk kedalam mobil mereka, dan tancap gas keras-keras, hingga akhirnya mobil mereka larikan kearah pinggir kota, dimana teman-teman mereka yang lain sudah menunggu disebuah rumah yang sudah dipersiapkan untuk 'mengerjai' Sasa.

Didalam mobil Sasa diapit oleh dua orang pemuda berkulit hitam, sedangkan yang dua lagi duduk dikursi depan. Sasa sudah gemetaran karena takut, dan benar-benar tidak berdaya ketika dua orang yang mengapitnya memegang-megang tubuhnya yang sintal dan putih itu. Dua pasang tangan hitam bergentayangan disekujur tubuhnya, yang kebetulan pada hati itu Sasa mengenakan rok merah lebar sebatas lutut, dengan atasan blouse putih krem yang agak tipis, hingga bra Wacoal hitam yang dikenakannya lumayan terlihat jelas dari balik blouse tersebut.

Dengan leluasa disepanjang jalan tangan-tangan jahil tertersebut bergentayangan dibalik rok Sasa sambil meremas-remas paha putih mulus tersebut, hingga akhirnya mereka tiba dirumah tersebut, dan mobil langsung dimasukkan kedalam garasi dan rolling doorpun langsung ditutup rapat-rapat. Sasa yang sudah terikat tangan dan kakinya, serta mulut tersumpal dan mata ditutup saputangan digendong masuk kedalam ruang tamu, dan didudukkan disofa yang cukup lebar.

Ikatan tangan, kaki, mulut dan mata Sasa dibuka, dan alangkah terkejutnya ia sekitar tiga puluh pemuda yang hanya memakai cawat memandanginya dengan penuh nafsu seks. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Sasa pun mulai dikerjai oleh mereka. Sasa yang sudah tidak berdaya itu hanya bisa duduk bersandar di sofa dengan lemas ketika salah seorang lelaki mulai membuka kancing blouse-nya satu persatu hingga blouse putih tersebut dicopot dari tubuh sintalnya itu.

Beberapa orang lagi berusaha membuka rok merah Sasa hingga Sasa pun akhirnya hanya memakai bra hitam serta celana dalam nylon berwarna hijau muda, dan membuat dirinya terlihat makin menggairahkan, dan spontan saja para pemuda berandal tersebut langsung terlihat ereksi dengan kerasnya. Celana dalam Sasa pun langsung buru-buru dilepas dan menjadi rebutan untuk mereka.
Sasa dipaksa duduk dengan mengangkang lebar-lebar, hingga vagina-nya yang ditumbuhi rambut-rambut halus itu terlihat dengan jelas, dan mereka pun bergantian menjilati serta menghisap-hisap bibir vagina Sasa dengan nafsunya. Kepala mereka terlihat tenggelam diantara kedua pangkal paha Sasa, sementara yang lainnya bergantian meremas-remas kedua gunung kembar Sasa yang montok itu. Kop BH Sasa diturunkan ke bawah hingga kedua gunung kembarnya muncul bergelayutan dengan indahnya, dan menjadi bulan-bulanan pemuas nafsu untuk mereka.

Tidak puas dengan hanya meremas-remas saja, beberapa orang mulai mencoba untuk mengisap-ngisap puting susu gunung kembar Sasa yang ranum itu, hingga akhirnya Sasa pun dipaksa oral seks untuk mereka. Bergantian mereka memaksa Sasa untuk mengulum-ngulum batang penis mereka keluar masuk mulutnya. Kepala Sasa dipegangi dari arah belakang hingga tidak bisa bergerak, sementara itu yang lain bergantian mengeluar-masukkan batang penis mereka dimulut Sasa yang seksi itu hingga mentok kepangkal paha mereka.

Batang penis yang rata-rata panjangnya 17 senti itu terlihat masuk semua kedalam mulut Sasa, hingga mencapai kerongkongannya. Tak ketinggalan Sasa pun dipaksa untuk 'mencicipi' buah zakar mereka secara bergantian. Sepasang buah sakar tampak terlihat dikulum Sasa hingga masuk semua kedalam mulutnya yang mungil itu. Wajah Sasa yang cantik itu bergantian ditekan-tekan diselangkangan para pemuda berandal tersebut hingga buah sakar mereka masuk semua kedalam mulutnya.

Setelah puas dengan acara 'pemanasan' tersebut Sasa pun dipaksa tiduran diatas kanvas diruang tamu tersebut dan dengan paha yang mengangkang lebar, batang penispun mulai keluar masuk vagina Sasa yang masih 'rapat' itu, mereka dengan tidak sabarnya bergantian menjajal vagina Sasa dengan batang penis mereka yang rata-rata panjang dan besar itu. Bagi yang belum kebagian jatah terpaksa memainkan-mainkan penisnya diwajah dan mulut Sasa.

Beberapa orang dengan nafsunya memukul-mukulkan batang penisnya di wajah Sasa sambil mendesah-desah dengan nafsu. Bosan dengan gaya tiduran, Sasa dipaksa duduk di sofa lagi dengan paha mengangkang lebar dan kembali 'di embat' bergantian, sementara bibir Sasa tetap sibuk dipaksa mengulum batang penis yang tampak mengkilat karena air liur Sasa yang menempel di batang penis tersebut.

Sementara para pemuda yang mendapat giliran mengocok vagina Sasa tampak sangat bersemangat sekali hingga bunyi batang penis yang keluar masuk vagina Sasa terdengar sangat jelas. Hampir dua jam sudah Sasa "dikerjain" dengan intensif oleh puluhan pemuda tersebut, hingga akhirnya satu persatu mulai berejakulasi. Tiga puluh pemuda mengantri Sasa untuk berejakulasi diwajah Sasa yang cantik itu.

Dimulai oleh empat orang berdiri mengelilingi Sasa dengan batang penis menempel disekitar wajah Sasa yang cantik. Sementara seorang lagi mengocok vagina Sasa dengan nafsunya, hingga akhirnya ia tak tahan lagi dan mencabut batang penisnya dari vagina Sasa, dan.... croott.... crootttt... croooottttt!!! air mani muncrat mengenai sekujur wajah Sasa, melihat hal tersebut yang lain pun tak mau ketinggalan dan bergantian mengocok-ngocok batang penisnya cepat-cepat diwajah dan mulut Sasa, hingga berakhir dengan semprotan air mani diwajahnya. Bahkan tak sedikit mengeluarkan airmani nya didalam mulut Sasa, lalu memaksa Sasa untuk menelannya.

Sekitar dua puluh menit, wajah Sasa dihujani 'air mani' yang kental itu, hingga Sasa terlihat basah kuyub oleh sperma mulai dari rambut hingga gunung kembarnya terlihat mengkilat oleh basahnya sperma puluhan pemuda berandal tersebut.

Jam menunjukkan pukul jam satu siang, dan Sasa pun baru selesai 'dikerjain' oleh mereka, dan terlihat lemas tak berdaya dengan muka yang masih belepotan sperma. Tiga orang pemuda membawa Sasa kedalam kamar mandi yang terlihat sangat mewah, dan memandikan Sasa dengan air hangat serta sabun cair yang sangat wangi. Sasa disuruh tiduran sambil direndam air hangat, sementara ketiga pemuda tersebut bergantian menyabuni tubuh Sasa yang putih sintal itu dengan bernafsu, sambil sesekali meremas-remas selangkangan dan gunung kembar Sasa yang terasa licin oleh sabun tersebut. Hingga akhirnya ketiga pemuda tersebut sudah tidak tahan lagi dan Sasa pun diperkosa lagi didalam kamar mandi itu.

Mereka mengeluarkan Sasa dari bak rendam, dan dibawah pancuran air hangat Sasa dipaksa nungging, dan dua pemuda bergantian menyetubuhi Sasa dari arah belakang, sedangkan yang satunya mengeluar masukkan batang penisnya di mulut Sasa, sambil memegangi rambut Sasa hingga kepala Sasa tidak dapat bergerak. Setengah jam sudah Sasa 'diobok-obok' didalam kamar mandi, dan diakhiri dengan meyemprotkan air mani masing-masing didalam mulut Sasa, dan tiga porsi air mani itu dalam sekejap sudah pindah kedalam mulut Sasa, dan sisa-sisa sperma masih terlihat berceceran disekitar wajah Sasa yang putih itu.

Selesai dimandikan, Sasa kembali didandani hingga terlihat sangat cantik. Bra hitamnya yang berukuran 36B itu kembali dipasangkan. Celana dalam nylon Sasa sudah raib jadi rebutan, hingga vagina Sasa dibiarkan terlihat, sementara beberapa pemuda berandal itu sibuk menjepretkan kamera digitalnya kearah Sasa. Sasa dipaksa berpose dengan berbagai gaya yang sensual, mulai dari adegan membuka bra nya sendiri hingga duduk mengangkang sambil memasukkan batangan ketimun kedalam vaginanya.

Puas mengambil berbagai pose Sasa, seorang pemuda mengambil dua gelas minuman dari dalam kulkas dan sepotong hamburger untuk Sasa. Dan betapa terkejutnya Sasa ketika tahu bahwa dua gelas minuman tersebut adalah sperma yang sudah disimpan berhari-hari di dalam kulkas. Seorang pemuda lagi mengambil suntikan besar tanpa jarum. Sasa dipaksa membuka mulut lebar-lebar, sementara salah seorang menyedot sperma dalam gelas tersebut dengan suntikan besar itu, kemudian menyuntikkannya kedalam mulut Sasa, hingga tertelan langsung kedalam tenggorokkannya. 

Mereka dengan brutalnya bergantian menyuntikkan 'air mani basi' itu ke mulut Sasa hingga habis satu gelas penuh. Masih sisa satu gelas lagi, dan hamburger untuk Sasa pun diolesi penuh dengan sperma tersebut, dan Sasa pun dipaksa makan hingga habis. Sisa sperma sebanyak setengah gelas terpaksa disedot Sasa dengan sedotan hingga tandas tak bersisa.

Selesai 'memberi makan' Sasa, mereka kembali mengantri Sasa. Namun kali ini Sasa tidak disetubuhi, mereka hanya memaksa Sasa mengulum-ngulum batang penis mereka dimulut Sasa, serta mengocok-ngocoknya dengan kedua tangan Sasa yang lentik itu. sebanyak belasan batang penis kembali bergantian dikulum-kulum Sasa, sementara yang lainnya memaksa Sasa menggenggam batang penisnya dengan kedua tangannya, yang lainnya lagi sibuk memain-mainkan alat kelaminnya diwajah dan rambut Sasa. Hingga akhirnya Sasa kembali dihujani puluhan porsi sperma segar di wajah dan mulutnya. 

Pertama kali sperma muncrat dari lubang penis tepat didepan wajah Sasa hinggga tepat mengenai dahi hingga bibir Sasa, yang lainnya pun ikut menyusul hingga puluhan semprotan sperma berhamburan diseluruh wajah Sasa yang cantik itu. Sementara itu dua orang pemuda dari kiri dan kanan Sasa menyendoki air mani yang bertetesan di wajah Sasa, lalu menyuapinya hingga mereka puas.

SediaQQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar