![]() |
Cervical Syndrome Penyakit yang Dialami Karyawan Akibat Banyak Duduk |
Banyaknya
pekerjaan 'memaksa' karyawan untuk duduk lebih dari sepertiga hari di
depan layar laptop, komputer, bahkan ponsel. Lalu, sisa waktu digunakan
untuk duduk di kendaraan, duduk untuk makan siang dan makan malam,
dilanjutkan dengan tidur.
Kebanyakan
duduk yang tidak di imbangi dengan peregangan kelamaan bisa menyebabkan
sejumlah masalah kesehatan, salah satunya gangguan pada tulang
belakang. Beberapa orang memberitahukan ia harus dirawat akibat
kebiasaan duduk lama di depan laptop tanpa peregangan yang cukup.
Cervical
syndrome merupakan serangkaian gangguan yang disebabkan oleh adanya
perubahan pada tulang belakang dan jaringan lunak yang mengelilinginya,
sehingga menekan saraf tulang belakang dan menimbulkan rasa nyeri.
Penyakit
ini umumnya menyerang orang yang berusia senja. Lebih dari 85 persen
pasien cervical syndrome adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun.
Namun, penerapan gaya hidup 'kurang gerak' membuat penyakit ini mulai
banyak mengintai orang yang lebih muda. Terutama karyawan yang bekerja
di depan layar sepanjang hari.
Gejala
utama dari cervical syndrome adalah nyeri di bagian belakang tubuh,
dari leher belakang, pundak, hingga ke punggung. Rasa nyeri inilah yang
akhirnya akan meningkatkan ketegangan otot di bagian belakang leher,
membatasi gerak leher, serta menyebabkan gangguan seperti telinga
berdengung, sakit kepala, dan penglihatan yang kabur.
Untuk menghindari cervical syndrome, Spesialis Ortopedi Adrian Khu mengingatkan untuk memperbaiki postur tubuh ketika duduk di depan komputer. Ia menyarankan untuk duduk dengan posisi punggung tegak dan pandangan lurus ke depan, serta hindari posisi terlalu menyandar ataupun terlalu bungkuk karena bisa merubah struktur tulang belakang.
"Jadi posisi komputernya jangan terlalu rendah dan jangan terlalu sering menunduk melihat ponsel juga," tutur Adrian.
Andrian melanjutkan, di sela-sela sibuk bekerja, karyawan juga harus meluangkan sedikit waktu untuk melakukan gerakan peregangan setiap dua jam sekali. Meskipun terlihat sepele, namun ini adalah hal yang penting untuk menjaga tubuh tidak tegang dan bebas dari stres.
Untuk menghindari cervical syndrome, Spesialis Ortopedi Adrian Khu mengingatkan untuk memperbaiki postur tubuh ketika duduk di depan komputer. Ia menyarankan untuk duduk dengan posisi punggung tegak dan pandangan lurus ke depan, serta hindari posisi terlalu menyandar ataupun terlalu bungkuk karena bisa merubah struktur tulang belakang.
"Jadi posisi komputernya jangan terlalu rendah dan jangan terlalu sering menunduk melihat ponsel juga," tutur Adrian.
Andrian melanjutkan, di sela-sela sibuk bekerja, karyawan juga harus meluangkan sedikit waktu untuk melakukan gerakan peregangan setiap dua jam sekali. Meskipun terlihat sepele, namun ini adalah hal yang penting untuk menjaga tubuh tidak tegang dan bebas dari stres.
Kebanyakan
dari kasus penyakit cervical syndrome dapat diobati dengan konsumsi
obat pengendali rasa nyeri dan anti radang. Selain itu, pasien juga bisa
melakukan pengobatan konservatif dengan terapi fisik. Jika tidak ada
perkembangan, maka operasi biasanya menjadi pilihan terakhir.
"Solusinya di fisioterapi, kalau sudah sangat mengganggu maka sayangnya harus dilakukan operasi.
"Solusinya di fisioterapi, kalau sudah sangat mengganggu maka sayangnya harus dilakukan operasi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar