Good News

 SediaQQ

Jumat, 31 Januari 2020

10 Gejala Mandul yang Bisa Kamu Amati, Segera Konsultasikan Ya!

10 Gejala Mandul yang Bisa Kamu Amati, Segera Konsultasikan Ya!
10 Gejala Mandul yang Bisa Kamu Amati, Segera Konsultasikan Ya!
Laki-laki dan perempuan punya tandanya masing-masing Bagi kamu yang mendambakan sebuah keluarga di masa mendatang, kemandulan tentu menjadi hal yang paling tidak diharapkan. Walau begitu, ketidakmampuan untuk meneruskan keturunan adalah kemungkinan yang dimiliki setiap orang.

Penyebabnya? Bermacam-macam. Tidak hanya penyakit, kebiasaan yang kurang sehat dan sering dianggap remeh pun menjadi pemicu yang fatal. Tubuh pun memberikan gejala yang bisa kamu amati, baik pada pria dan wanita. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa kode yang tubuhmu coba sampaikan kepadamu.

1. Siklus menstruasi yang tidak reguler

Begitu telah melalui masa remaja dan puber, siklus menstruasi wanita seharusnya terjadi secara reguler. Artinya, tidak ada lagi bulan-bulan yang 'bolong'. Paling tidak, siklus berulang dalam jangka waktu 24 hingga 35 hari.

Ketika menstruasi, artinya kamu tengah mengalami ovulasi. Ovulasi adalah sebuah proses pelepasan sel telur yang sudah matang dari dalam rahim. Bila kamu tidak mengalami ovulasi, berarti tidak ada sel telur yang diproduksi.

2. Rasa nyeri hebat pada saat menstruasi

Rasa nyeri ketika haid bisa disebabkan oleh PMS maupun dismenore. Namun, bila rasa nyeri yang kamu rasakan sangat hebat dan membuatmu sampai tidak bisa melakukan aktivitas, ada baiknya kamu segera berkonsultasi pada dokter.

Rasa nyeri yang luar biasa hebat pada saat menstruasi biasanya masuk dalam kategori dismenore sekunder. Kondisi ini biasanya dipengaruhi oleh penyakit pada organ kewanitaan. Umumnya, wanita yang mengalami hal ini menderita endometriosis.

3. Keluarnya cairan dari puting

Dalam keadaan tidak hamil maupun menyusui, semestinya tidak ada cairan yang keluar dari payudara. Bila kamu mengalami hal ini, boleh jadi kamu mengalami hyperprolactinemia.

Istilah tersebut merujuk pada kondisi produksi hormon menyusui yang terlalu banyak. Bila kadar hormon ini terlalu banyak, maka ovarium dapat berhenti memproduksi ovum. Adapun penyebabnya cukup beragam, mulai dari isu pada kelenjar tiroid hingga tumor jinak pada kelenjar pituari.

4.Perubahan hormon

Fluktuasi hormon lain juga dapat memberikan pengaruh terhadap kesuburan. Bila kamu mengalami masalah dengan kulit, gairah untuk bercinta berkurang, rambut yang menjadi tidak sehat, dan beberapa kejanggalan lain, konsultasikan segera pada dokter.

Namun, tidak seluruh perubahan ini mengacu pada diagnosis kemandulan. Dokter juga membutuhkan penilaian lainnya untuk memastikan.

5. Riwayat penyakit kelamin

Penyakit kelamin atau juga disebut penyakit menular seksual (PMS) juga bisa menjadi penyebab ketidaksuburan. Infeksi dan inflamasi dari chlamydia atau gonorrhea bisa menyebabkan saluran tuba falopi menjadi terhalangi.

Bagi wanita, bilamana tuba falopi terhalangi, risiko kehamilan ektopik juga meningkat. Kondisi ini merupakan kehamilan di luar rahim dengan risiko kematian yang cukup tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar